Direktur BLUD RSUD Mas Amsyar Kasongan, dr. Agnes Nissa Paulina, membuka kegiatan On Job Training Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan Anak didampingi oleh Dinas Kesehatan Kab. Katingan, di BLUD RSUD Mas Amsyar Kasongan
KASONGAN – Dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan ibu dan anak, BLUD RSUD Mas Amsyar Kasongan menyelenggarakan kegiatan On Job Training (OJT) Penanganan Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan Anak, Senin (20/10/2025), bertempat di Ruang Perinatologi.
Kegiatan pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan, dr. Agnes Nissa Paulina, dan turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan, serta sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai unit pelayanan.
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan tenaga medis dalam menangani kondisi darurat yang sering terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, maupun bayi baru lahir. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga mengikuti sesi praktik langsung mengenai prosedur penanganan kegawatdaruratan agar mampu memberikan tindakan cepat dan efektif ketika menghadapi pasien dalam kondisi kritis.
Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan, dr. Agnes Nissa Paulina, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bagian dari komitmen rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan tindakan.
“Kami terus berupaya membekali tenaga kesehatan dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai, khususnya di bidang maternal dan neonatal. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka lebih siap menghadapi berbagai situasi darurat yang bisa terjadi kapan saja,”Jelas dr. Agnes.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesiapan sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberhasilan pelayanan kesehatan. Menurutnya, fasilitas yang lengkap tidak akan optimal tanpa tenaga medis yang kompeten dan tanggap terhadap kondisi pasien.
Melalui kegiatan ini, RSUD Mas Amsyar Kasongan juga menunjukkan keseriusan dalam membangun budaya kerja yang profesional dan berorientasi pada keselamatan pasien. Diharapkan, pelatihan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga mutu layanan kesehatan di Kabupaten Katingan semakin meningkat.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam menekan risiko kematian ibu dan bayi, sekaligus memperkuat peran tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan daerah,”Pungkasnya.
(Tri)
