Home » Pemda Katingan Instruksikan Pengibaran Bendera Dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
WhatsApp Image 2025-08-21 at 10.06.05

Bupati Katingan, Saiful.

KASONGAN – Pemerintah Daerah (Pemda) Katingan menginstruksikan pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025. Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Katingan, Saiful.

Bupati Saiful, Senin (29/9/2025), menjelaskan setiap tanggal 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Pada hari itu, seluruh instansi pemerintah maupun masyarakat diminta untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka nasional serta penghormatan kepada para korban peristiwa G30S/PKI.

“Pengibaran bendera setengah tiang pada 30 September sudah menjadi tradisi yang berlaku sejak lama di Indonesia. Hal ini menjadi simbol duka dan penghormatan atas gugurnya para pahlawan revolusi dalam peristiwa kelam sejarah bangsa kita,” kata Saiful.

Lebih lanjut, pada 1 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Bupati Saiful menekankan bahwa momentum ini memiliki makna penting sebagai kelanjutan dari peristiwa 30 September 1965. Pada tanggal tersebut, bendera merah putih dikibarkan satu tiang penuh di seluruh instansi pemerintahan maupun sekolah sebagai wujud kemenangan bangsa dan kesetiaan terhadap Pancasila.

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan pasca peristiwa tragis G30S/PKI, di mana tujuh perwira tinggi militer diculik dan dibunuh. Penetapan ini memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:

Menegaskan Ideologi Pancasila

Pancasila ditegaskan sebagai ideologi bangsa yang sakti dan tidak tergantikan oleh ideologi lain, termasuk komunisme. Upaya mengganti Pancasila melalui G30S/PKI berhasil digagalkan.

Mengenang Pahlawan Revolusi

Peringatan ini menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam mempertahankan ideologi Pancasila dan kedaulatan negara.

Menjaga Persatuan Bangsa

Hari Kesaktian Pancasila juga berfungsi sebagai pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia agar selalu waspada terhadap ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa serta mengikis persatuan.

“Momentum ini sangat penting untuk memperkuat tekad kita bersama dalam menjaga persatuan dan meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila,” ujar Bupati Saiful.

(Tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *