Home » Pemkab Katingan Dorong Penguatan Industri Olahan Ikan Lewat Kajian Klaster Ekonomi Daerah
WhatsApp_Image_2025-10-16_at_13_56_31

KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) terus berupaya memperkuat sektor ekonomi berbasis potensi lokal. Salah satunya dengan menggelar Ekspose Antara Kajian Studi Klaster Industri Olahan Ikan dan Sektor Pendukung Lainnya, yang berlangsung di Ruang Rapat Kepala Bappedalitbang Kabupaten Katingan, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Katingan, Jonianto, yang hadir mewakili Pemerintah Daerah. Acara ini diikuti oleh sejumlah pejabat dan staf dari perangkat daerah terkait, dengan menghadirkan sesi diskusi dan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman mengenai arah pengembangan industri olahan ikan di daerah setempat.

Dalam kesempatan itu, tim penyusun kajian dari Universitas Brawijaya, Malang, turut memaparkan hasil sementara penelitian mereka secara daring melalui zoom meeting. Paparan tersebut menyoroti potensi klaster industri olahan ikan di Katingan, termasuk sektor-sektor pendukung seperti rantai pasok bahan baku, sarana transportasi, hingga dukungan infrastruktur dan kelembagaan ekonomi lokal.

Kajian ini dirancang sebagai langkah strategis dalam mengidentifikasi kekuatan, tantangan, dan peluang pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) berbasis sumber daya perikanan. Melalui pendekatan klaster, diharapkan akan tercipta sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga pendidikan dalam memperkuat daya saing produk olahan ikan dari Katingan.

Dalam arahannya, Kepala Bappedalitbang, Jonianto, menegaskan bahwa ekspose antara ini menjadi tahapan penting sebelum hasil kajian difinalisasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar hasil kajian tidak hanya menjadi dokumen akademik, tetapi benar-benar dapat diterapkan sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi daerah.

“Melalui kegiatan ekspose ini, kami berharap para peserta dapat memberikan masukan yang konstruktif. Kajian ini nantinya harus mampu menjadi landasan bagi pemerintah daerah dalam menyusun arah kebijakan pengembangan industri olahan ikan yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan,” ujar Jonianto.

Selain mendengarkan paparan dan tanggapan dari peserta, kegiatan juga menghasilkan sejumlah catatan penting terkait kebutuhan peningkatan kapasitas pelaku usaha, perbaikan infrastruktur pendukung, serta penguatan jejaring pemasaran hasil olahan ikan.

(Tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *