
KASONGAN – Wakil Bupati Katingan, Firdaus, menerima audiensi Pengurus Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Kalimantan Tengah di ruang kerjanya, Kamis (18/9/2025). Pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi, melainkan juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui pendidikan sejarah.
Pada audiensi tersebut, Firdaus menegaskan bahwa sejarah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi sumber pelajaran berharga yang membentuk arah perjalanan bangsa ke depan.
“Sejarah adalah jendela yang mengajarkan kita siapa diri kita, dari mana kita berasal, dan bagaimana perjuangan para pendahulu dalam membangun bangsa ini. Melalui sejarah, anak-anak kita belajar tentang arti pengorbanan, persatuan, dan kerja keras. Itulah sebabnya saya menilai guru sejarah memiliki peran yang begitu strategis dalam menumbuhkan kesadaran nasional di kalangan generasi muda,”Ujarnya.
Ia menambahkan, seorang guru sejarah sejatinya adalah pendidik karakter. Bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menanamkan nilai moral, etika, dan kebanggaan terhadap jati diri bangsa. “Guru sejarah membentuk pola pikir dan sikap. Mereka menjadi penjaga memori kolektif bangsa agar kita tidak tercerabut dari akar budaya dan perjuangan,”Turur Wakil Bupati.
Lebih jauh, Firdaus juga menyoroti tantangan pendidikan sejarah di era globalisasi dan arus digital yang serba cepat. Ia menekankan perlunya inovasi dan kreativitas dalam metode pengajaran agar generasi muda tidak hanya memahami fakta sejarah, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
“Kita hidup di zaman yang penuh distraksi, di mana anak-anak lebih mudah terpapar informasi dari media sosial. Karena itu, guru sejarah perlu menghadirkan pembelajaran yang relevan, menarik, dan menyentuh hati, sehingga nilai kebangsaan benar-benar tertanam kuat dalam diri pelajar,”Jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Firdaus juga menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program-program AGSI, mulai dari peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, seminar, hingga pengembangan kurikulum lokal yang mengangkat sejarah dan budaya Katingan. Ia menilai, mengajarkan sejarah lokal kepada peserta didik adalah cara efektif untuk menumbuhkan kecintaan pada daerah sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
“Kita harus bangga dengan sejarah dan budaya Katingan. Anak-anak kita perlu mengenal tokoh lokal, perjuangan masyarakat, dan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah kita. Dari situlah akan tumbuh rasa cinta pada daerah yang berujung pada semangat membangun Katingan ke arah yang lebih maju,” tegasnya.
Firdaus berharap, sinergi antara pemerintah daerah dan AGSI dapat berlanjut dalam bentuk kerja sama nyata yang berdampak langsung bagi peningkatan mutu pendidikan sejarah di sekolah-sekolah. Menurutnya, hanya dengan generasi yang memahami sejarah, bangsa ini akan mampu melangkah ke depan tanpa kehilangan arah.
“Pemerintah daerah selalu terbuka untuk berkolaborasi. Kami ingin anak-anak Katingan tumbuh sebagai generasi yang cerdas, berkarakter, dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat. Itulah fondasi utama untuk membangun daerah kita agar maju, sejahtera, dan berdaya saing,”Imbuhnya.
(Tri)