Home » Wabup Katingan: KDKMP Harus Jadi Start-Up Desa yang Profesional
WhatsApp Image 2025-10-07 at 18.28.38

KASONGAN – Wakil Bupati Katingan, Firdaus, menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) harus mampu bertransformasi menjadi lembaga ekonomi modern yang dikelola secara profesional. Hal itu disampaikannya saat kegiatan penerimaan dan pelepasan pendamping koperasi (asisten bisnis) KDKMP sekaligus penyerahan gerobak usaha kepada kelompok Gawi-Bawi Hampalit, Senin (6/10/2025) di halaman Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Katingan.

Menurut Firdaus, sejumlah tantangan yang akan dihadapi para pendamping koperasi di antaranya adalah bagaimana mengoptimalkan Sistem Informasi Koperasi Desa (Simkopdes) agar koperasi lebih transparan, menyusun rencana bisnis yang prospektif, serta memastikan setiap KDKMP memiliki peta jalan usaha yang jelas dan berkelanjutan.

“Pendamping juga harus bisa membimbing penyusunan proposal usaha sehingga KDKMP mampu mengakses pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Fokus kita kini adalah memastikan KDKMP benar-benar hidup, dikelola dengan baik, dan memberi manfaat nyata bagi anggota. Jadilah mentor, fasilitator, sekaligus motivator bagi pengurus koperasi,”Pesannya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah menaruh harapan besar agar KDKMP tidak hanya berhenti sebagai koperasi simpan pinjam, tetapi juga dapat bertransformasi menjadi start-up tingkat desa yang mampu membuka peluang usaha baru, memperkuat sektor UMKM, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan 34 unit gerobak usaha untuk kelompok Gawi-Bawi Hampalit. Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung tumbuh kembang pelaku UMKM di Kabupaten Katingan. “Gerobak ini jangan hanya dipandang sebagai fasilitas, tetapi jadikan sebagai simbol semangat kemandirian dan kerja keras untuk maju,” ucapnya.

Program KDKMP sendiri saat ini telah memasuki tahap kedua, yaitu fase penguatan operasional dan pengembangan bisnis. Kehadiran para asisten bisnis diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam mendorong koperasi desa agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman, transparan, dan berdaya saing.

Dengan demikian, pemerintah daerah optimistis bahwa koperasi desa akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, sekaligus menjadi fondasi bagi pembangunan ekonomi inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Katingan.

(Tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *